Author: Nadhifa Nurrur Rahma
Genre ff: Angst, sad romance
Cast ff: Park Chanyeol EXO, Lee Sungra (OC)
Leght FF: Oneshoot
Other Cast ff: -
Rating ff: PG+15
= Happy Reading =
20 Maret
Sebenarnya, seberharga apa kebahagiaan orang yang kau cintai bagimu?
"Chanyeol.."
Pemuda berpostur tinggi itu menoleh ketika namanya dipanggil, "Hai,
Sungra!"
"Sedang apa kau diam saja disitu dari tadi?"
Sungra duduk di sebelah Chanyeol yang sedang menatap kolam ikan di belakang
sekolah dengan tatapan sendu.
"Aku bingung.."
"Kau bukan Zhang Yixing, apa yang kau bingungkan?"
"Entahlah, aku sendiri tidak tahu.."
"Hei, Chanyeol.."
"Ya?"
Chanyeol menoleh, keduanya bertatapan, untuk sejenak, pemuda itu dapat
merasakan jantungnya berdetak diluar batas. Ia menelan ludah, "Sungra..
Kenapa diam saja?"
"Tidak," Sungra terkekeh, "Bulu matamu jatuh..", gadis itu
mengambil sehelai bulu mata yang jatuh di pipi Chanyeol lalu menghembuskannya.
"Hei! Gadis bodoh! Kenapa kau menghembuskannya?"
"Karena aku ingin.."
"Aissh!" Chanyeol mengacak-acak rambut Sungra.
"Omong-omong Chan!" Sungra bangkit dan berseru, membuat Chanyeol
terbelalak karena terkejut,
"Apa? Jangan membuatku kaget!"
"Ayo ke lotte world!"
"Haah? Sekarang? Tolong bilang kau bercanda.."
"Kumohon... Kumohon..." Sungra ber-aegyo di hadapan Chanyeol, membuat
pemuda itu mendesah putus asa, tidak, ia tidak pernah bisa menolak permintaan
gadis yang ia cintai.
Mereka pergi ke lotte world tepat setelah meminta izin pulang lebih awal pada
dosen Lee, keduanya mengendarai mobil Chanyeol, hari itu, Sungra tidak banyak
bicara, ia hanya menatapi jalanan sembari tersenyum lebar, sudah lama semenjak
ia dan Chanyeol jalan-jalan bersama seperti ini.
"Kenapa melamun?" tanya Chanyeol tanpa mengurangi konsentrasi
terhadap jalanan yang padat dan ramai itu,
"Hanya berpikir.."
"Sekarang kau yang berpikir?"
"Apaan sih kau!"
"Kau jarang sekali mengajakku keluar seperti ini, apa ada event penting
hari ini?"
"Park.Chan.Yeol." Sungra mengeja nama Chanyeol perlahan.
"Hari ini.. hari jadi kita.." lanjutnya datar.
Spontan, Chanyeol menoleh, mengabaikan konsentrasinya sebentar, "Sungguh?
Kenapa aku lupa?"
Gadis di sebelahnya menghela nafas, "Karena kau mulai tua.."
"Aissh, Sungra yaaa... Maafkan aku.."
"Tidak apa-apa. Sebaiknya kau berkonsentrasi pada jalanan sebelum kita
menabrak seseorang!"
Chanyeol kembali berkonsentrasi dan Sungra kembali mengawasi jalanan,
termenung. Sesekali, dalam perjalanan, Chanyeol melirik Sungra dan merasa
menyesal sekaligus tidak berdaya karena melupakan hari jadi mereka.
Sesampainya di Lotte World, Chanyeol memarkirkan mobilnya lalu menoleh pada
Sungra, gadis itu melepas sabuk pengamannya dan dengan terburu-buru keluar
mobil, masih murung.
Selama mengantri di loket masuk, Chanyeol mengawasi belakang gadis itu, bahu
yang biasanya tegak dan ceria itu terlihat lemas, mendadak, ia merasa buruk,
sangat buruk, tapi ia mengabaikan firasat itu, mungkin saja ia hanya marah
karena aku melupakan hari jadi kami.
Sungra berjalan perlahan sementara Chanyeol mengikutinya dari belakang, gadis
itu menutup matanya sejenak lalu berbalik, tersenyum lebar pada Chanyeol dan
menegakkan bahunya, "Park Chanyeol! Kenapa diam saja? Mari mencoba
pirates!"
"Pi-" kata-kata Chanyeol terputus karena tangan Sungra menarik
lengannya menuju wahana yang ia maksud, Chanyeol menelan ludah ..
"Pirates?"
Wahana Pirates ramai, Chanyeol dan Sungra mengambil tempat duduk tepat di
depan, lagi-lagi Chanyeol menelan ludah karena takut, ya, ia takut dibawa naik
oleh wahana mengerikan setinggi 30 meter lalu dijatuhkan dengan kecepatan
cahaya secara tiba-tiba.
Wahana mulai berjalan, Chanyeol menggenggam erat tangan Sungra,
"Kenapa takut?"
"Sungra.."
"KYAAAA!!!" Sungra berteriak ketika mereka dibawa naik, Chanyeol
mulai berkeringat dingin karena takut, tapi tidak butuh waktu lama bagi pemuda
itu untuk menikmati wahananya, ia bahkan berteriak sekencang yang ia bisa
begitu kereta turun secara mendadak, hari itu, ia belajar bahwa wahana yang
menurutnya menakutkan, ternyata mengasyikkan, selama ada Sungra, ia tidak akan
merasa takut.
Pemuda itu terus menikmati wahana seperti orang bodoh sementara Sungra
memandangnya sedih, gadis itu bahkan meneteskan air mata, yang segera ia hapus.
Kebahagiaanmu, Park Chanyeol, adalah segalanya untukku.
"Sungra.."
Chanyeol memeluk Sungra dengan erat begitu mereka turun dari wahana Pirates dan
duduk di taman,
"Aku senang sekali hari ini.. terima kasih.." ucap pemuda itu tulus,
Ketika ia melepaskan pelukannya, ia melihat wajah Sungra pucat pasi,
"Kau tidak apa?"
Sungra mengangguk pelan sebagai jawaban,
"Chanyeol, entah kenapa aku merasa lelah.."
"Jangan-jangan kau takut karena wahana tadi?" canda Chanyeol,
Tapi rupanya gadisnya sedang tidak dalam mood yang bagus untuk tertawa, ia
hanya diam, keringat dingin bercucuran dari wajahnya,
"Aku tidak takut.." mendadak gadis itu tersenyum cerah,
"Mau mencoba wahana lain, tidak?" Tawar Sungra,
Chanyeol tersenyum, "Tidak, kurasa aku tidak memiliki kekuatan untuk
itu.." guraunya,
Berhasil, Sungra tertawa kecil, "Kau bahagia?"
"Iya.."
"Kalau begitu.. ayo pulang.."
"Tunggu.."
"Ya?"
"Kita belum mengambil foto!"
"Ahh, baiklah, kajja!"
Sungra mengeluarkan ponselnya dan meminta seorang pemuda yang kebetulan lewat
untuk memotretnya lalu mem-bluetoothnya ke ponsel Chanyeol, dengan segera,
Chanyeol menjadikannya wallpaper ponselnya.
"Sempurna.." ucap pemuda itu lalu merangkul Sungra sembari berjalan
ke mobil mereka,
Sesampainya di tempat parkir, Sungra menatap mobil Chanyeol dengan ragu
sekaligus takut,
"Chan, bagaimana kalau kita naik bis saja?"
"Kenapa?"
"Kumohon?"
"Tapi bagaimana dengan mobilku?"
"Kumohon!!" desak Sungra, wajah pucatnya terlihat semakin pucat di
hadapan Chanyeol,
"Begini saja.." ucap Chanyeol karena tidak tega melihat kekasihnya
memohon-mohon seperti itu, "Kau naik bis, aku naik mobil.."
Sungra membelalakkan matanya, mengedip-ngedipkannya sebentar lalu merasa
pening, "Tidak, aku ingin bersamamu.."
"Sudah kubilang, Sungra, aku tidak bisa meninggalkan mobilku.." keluh
Chanyeol.
"Chan-"
"Sudahlah! Aku tidak mau berdebat denganmu, kau terlihat pucat, lebih baik
kita cepat pulang.." ujar Chanyeol tegas tapi lembut.
Sungra menggigit bibir bawahnya, menatap mobil Chanyeol dengan cemas tapi
kemudian mengikuti Chanyeol dan duduk di sebelah Chanyeol.
Selama perjalanan, Sungra tidak banyak bicara, Chanyeol sesekali meliriknya
dengan kecemasan yang membuncah,
"Chanyeol.." Sungra membubarkan keheningan diantara keduanya,
"Kenapa?"
"Nanti kalau misalnya aku pergi, apa kau akan bahagia?"
Chanyeol menatap Sungra heran, apa maksud gadis itu berkata seperti tadi?
"Entah. Aku akan lebih bahagia denganmu, Sungra-ah.."
"Tapi kau harus bahagia.."
"Kenapa? Tanpamu-"
"Sebelum bertemu denganku kau bahagia, setelah aku tidak ada, kenapa kau
tidak bisa bahagia?" sergah Sungra dengan setengah emosi,
Chanyeol menatap Sungra dengan sendu, "Baiklah, Sungra. Aku akan bahagia.
Meski nanti kau tidak ada, kuharap kau akan selalu ada, aku akan tetap
tersenyum, meski aku terlihat seperti idiot, aku akan tetap tersenyum, kau
puas?"
"Ya.. Sangat puas.."
"Baguslah.."
"Chanyeol.."
"Ya?"
"Aku mencintaimu."
"Aku juga."
"Kalau nanti kita berpisah, akankah kau mengingatku?"
"Ya, aku akan mengingatmu, selalu, Sungra.."
Sungra tersenyum, "Kalau begitu pegang janji itu,"
Entah apa yang mendorong Chanyeol mengatakannya, tapi ia tersenyum seraya
berkata, "Entah di kehidupan saat ini atau kehidupan selanjutnya, aku akan
selalu berdoa, agar aku bertemu denganmu, karena aku tidak menyesal
mencintaimu.."
Sungra memejamkan matanya,
Aku mencintaimu. Selama kau bahagia, aku bahagia. Sesederhana itu.
Saat Sungra membuka matanya, semua terjadi dalam sepersekian detik, sebuah
kilatan cahaya, mobil yang mereka tumpangi berbelok cepat, terowongan Seoul
terlihat gelap seketika, dan dalam beberapa detik, suara besi beradu terdengar
memekakkan. Chanyeol menggenggam tangan Sungra kuat-kuat sebelum mobil mereka
oleng, hal terakhir yang Chanyeol ingat hanya teriakan Sungra, "Aku
mencintaimu.."
Dan hal pertama yang dilihat Chanyeol begitu ia membuka mata adalah sebuah
ruangan putih, polos, ia menduga itu adalah rumah sakit, tapi tidak ada bau
obat, tidak ada dokter, tidak ada infus, dan ia tidak sedang berbaring, ia
sedang duduk, kepalanya terasa pening,
"Aku dimana?"
Ia melihat sekelilingnya,
"Apa aku sudah mati?"
Dan pandangannya terhenti pada s
osok yang ia rasa dikenalnya, ia menghampiri sosok tadi, "Maaf, apakah
aku mengenalmu?"
Sosok itu berbalik, seorang gadis berusia seumuran dengannya, "Hai.."
sapa gadis itu.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Chanyeol.
"Tidak tahu, mungkin di kehidupan sebelumnya?"
"Kehidupan sebelumnya? Maksudmu?"
"Ini.. Surga.."
Chanyeol terdiam, menatap sekelilingnya, "Benarkah?"
"Memang kau kira dimana?"
"Keluargaku?"
"Mereka masih di bawah sana.."
Chanyeol mendadak merasa sedih, "Aku tidak sempat membahagiakan
mereka.." ucapnya,
Sosok itu menepuk pundak Chanyeol lalu tersenyum, "Nanti kalian akan
bertemu lagi.."
"Hei.." Chanyeol berseru pada gadis itu sebelum gadis itu berlalu
pergi,
"Ya?"
"Aku ingin bertanya.."
"Apa?"
"Kau percaya tidak, kalau kau benar-benar mencintai seseorang, di
kehidupan berikutnya, kau akan bertemu dengannya lagi?"
Gadis itu mengangguk, "Ya.. tentu saja.."
Chanyeol memejamkan matanya, tersenyum lalu mengucapkan terima kasih.
20 Tahun Kemudian
Seorang pemuda dengan rambut perak-pirang duduk di taman, sebelah tangannya
menikmati sandwich sementara tangan lainnya, memegang air mineral,
"Park Chanyeol!"
Pemuda itu menoleh ketika namanya dipanggil, "Oh, hai, Baekhyun!"
"Aku akan pulang sebentar lagi, kau mau ikut?"
"Tidak, kurasa aku ingin disini lebih lama.."
"Baiklah, sampai jumpa besok!"
"Sampai jumpa!"
Hari ini tanggal 20 Maret, seingat Chanyeol, ia tidak pernah memiliki event
penting apapun pada tanggal itu tapi kenapa ia terus merasa tanggal itu begitu
istimewa?
Terdengar sebuah suara balon meletus, Chanyeol menoleh ke arah sumber suara,
seorang bocah menangis menatap balonnya yang baru saja meletus, Chanyeol
menghampirinya,
"Kau kenapa?"
Bocah kecil itu menangis tersedu, "Balonku.."
"Jangan menangis, kau mau coklat?" Chanyeol mengulurkan cokelat pada
bocah itu, bocah itu mengelap ingusnya lalu mengambil cokelat dari tangan
Chanyeol,
"Terima kasih.."
Chanyeol tersenyum sembari mengacak-acak rambut bocah tadi,
"Lee Hyongwok!"
Bocah kecil tadi menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya, seorang
gadis dengan rambut panjang dan sweater biru muda berjalan ke arah mereka,
"Kemana saja? Noona mencarimu!"
Hyongwok menunjukkan cokelat yang dipegangnya, "Balonku meletus,
noona.."
Gadis itu tersenyum, "Kau tidak apa-apa?"
"Iya.." jawab Hyongwok,
Ketika gadis itu mendongak, ia melihat sosok Chanyeol,
Keduanya bertatapan sesaat,
"Umm, hai.."
"Hai.." jawan gadis itu,
Chanyeol mengamati wajah gadis itu sejenak lalu memiringkan kepalanya,
"Maaf, tapi apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"
Gadis itu tertawa, "Apa yang kau katakan?"
"Oh, lupakan saja.." Chanyeol merasa jantungnya berdebar keras,
"Omong-omong, terima kasih untuk Hyongwok dan Cokelatnya.."
Chanyeol tersenyum, "Siapa namamu?"
"Aku? Aku Lee Sungra.."
Gadis itu mengulurkan tangannya, Chanyeol membalas uluran tangannya,
"Dan aku Park Chanyeol.."
.
.
.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar