Author: Deonida Yosi Rasdyasivi
Genre ff: comedy, sad, romance, friendship, action, dll.
Cast ff: Suzy MissA & Eunhyuk SJ
Leght FF: Part 12
Other Cast ff: Yuri SNSD, Jia MissA, Donghae SJ, Taeyeon & Sunny SNSD, Taecyeon 2PM, Fei MissA
Rating ff: umum
~Happy Reading~
*Sudut pandang Suzy*
Entah sampai kapan air mataku akan
berhenti menetes. Aku juga tidak tau mengapa aku sampai menangis separah
ini. Yang jelas, aku benar-benar membutuhkan tempat untuk bersandar,
yang mampu menengankan hatiku.
Setelah dari bar malam, aku
melangkah perlahan dengan tatapan kosong tanpa tujuan. Tak peduli
gelapnya malam. Dan tak peduli pula derasnya salju yang menghujaniku.
Aku benar-benar merasa sendiri dan merana. Andai ibu dan ayah masih ada
di dunia ini.
“hiks,.. ibu, ayah, aku sangat merindukan kalian”
CCCIIIIITTTTTT…..!!!!!!!!!!!!!!!! (anggep suara mobil nge-rem)
Sebuah mobil hampir menabrakku saat aku menyeberang jalan. Ini memang
salahku karena aku tidak memperhatikan kondisi jalan. Bebanku terasa
semakin berat, tubuhkku terus melemas dan air mataku semakin deras
mengalir. Seketika aku jatuh terduduk, meringkuk di depan mobil yang
hampir menabrakku. Hingga pemilik mobil itu keluar menghampiriku.
“Suzy”
Ku lihat Yuri datang menghampiriku. Ya, Yurilah pemilik mobil yang
hampir menabrakku. Ku lihat wajah Yuri yang nampak hawatir dan gelisah,
namun entah apa yang telah membuatnya seperti itu. Segera Yuri memelukku
dengan tumpahan air mata yang ia berikan. Aku pun juga memeluk Yuri
demikian.
“Suzy, maafkan aku. Aku sangat menyesal. Aku merindukanmu Suzy. Ku mohon maafkan aku”
“Yuri..”
Tangis pun terpecah ti tengah sepinya malam dan dinginnya salju. Kami kembali
bersama seperti sediakala. Aku senang karena Yuri telah bersamaku lagi.
Sedikit beban telah berkurang dari bahuku. Namun baying Senpay Lee
kembali muncul. Senyumku kembali berubah menjadi raut murung. Aku
benar-benar mencintainya. Andai aku dapat memanggilnya ‘kakak’, dan dia
memanggilku ‘sayang’. Seperti yang ia lakukan bersama Meng Jia.
_esoknya_
“kau mencintainya? Yeah, itu sudah wajar. Tapi itu memang sulit,
mengingat bahwa Senpay Lee dekat dengan lawan mainmu yang bahkan pernah
mengalahkanmu”
“kau benar Yuri. Dan ku rasa mereka bukan sekedar dekat, melainkan mereka telah menjadi pasangan kekasih”
“kau yakin?”
“itu sudah terbukti. Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri”
Hari ini aku menceritakan semua perasaanku pada Yuri. Ia nampak serius mendengarkanku.
“sore ini, kita akan ke SMA KIRIN” mantap Yuri.
“tapi aku tidak mau berlatih. Kita melihat saja”
Sampai saat aku dan Yuri melihat latihan karate di SMA KIRIN. Aku
merasakan hal yang berbeda, entak apa itu. Seperti ada sesuatu yang
kurang. Aku sedikit berjinjit untuk memperluas jarak pandangku. Menoleh
sekelilingku mencoba mencari sesuatu yang aku cari.
“kau mencari Euhyuk? Dia tidak ada di sini” Jia menghampiri aku dan Yuri. Membawa suasana yang menurut kami tidak nyaman.
“lalu, apa yang kau lakukan disini? Siapa kau? Dan mengapa kau
tiba-tiba hendak melatih siswa-siswi SMA KIRIN?!” lantang Yuri pada Jia.
Yuri memang tau tentang Jia, tapi dia belum tau seperti apa wajah Jia.
“kau belum mengenalku? Jadi gadis ini belum menceritakan sedikitpun
tentang aku?” Jia melirikku. Dia mengira aku akan malu menceritakan
kalau aku kalah melawannya.
“kenalkan. Namaku Meng Jia. Aku
dari Jepang dan aku melatih di sini untuk menggantikan posisi Eunhyuk.
Ups, ku rasa kalian tidak mengenal Eunhyuk. Wajar saja karna itu
panggilan sayangku untuknya. Senpay Lee maksudku. Aku menggantikan
pelatih kalian itu” lanjutnya.
“kau,,, adalah,,, Meng, Meng Jia? Jadi kau yang bernama Meng Jia dari Jepang itu?!” kejut Yuri tak menyangka.
“kemana dia pergi?” singkatku pada Meng Jia menahan cemburu atas kata-kata Jia barusan.
“dia tidak memberi tau mu? Kasihan sekali kau. Bukankah kau telah
mengucapkan salam perpisahan di bandara kemarin? Aku melihatmu
bersamanya saat aku membeli minuman” kini Meng Jia semakin menyombongkan
diri. Usianya mungkin lebih tua 1 tahun dariku. Namun sifatnya seperti
anak kecil, jauh 10 tahun di bawahku.
“kemana Senpay Lee Hyuk Jae pergi” ulangku.
“dia ke Jepang” singkatnya sembari membersihkan kuku jarinya dengan cara menggosok-gosokkan pada bajunya.
“JEPANG?!!”
Yuri sangat terkejut, begitu pula dengan aku. Badanku kembali lemas,
sendi-dendiku terasa sulit digerakkan, mulutku kaku dan seketika
meneteslah air mata tanpa sebuah gerakan.
“oh, ini. Dia menitipkan ini padaku” Jia menyodorkan sebuah amplop berhias pita.
“pulanglah dan segera baca surat itu. Tapi ingatlah. Eunhyuk itu
milikku, dan akan selalu menjadi milikku. Jadi jangan harap kau akan
memiliki hubungan sepesial dengannya” dia kembali melanjutkan.
Ini semua sudah terbukti bahwa Jia memanglah kekasih Senpay Lee. Amplop
ini, kurasa Senpay Lee memintaku untuk pergi dari kehidupannya., atau
kabar buruk lainnya. Sungguh, aku tak berani membuka amplop ini.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar