Author : Eka NJ
Rate : T
Genre : Romance
Cast :
• SJ's Choi Siwon
• Han Jihyon (OC)
Warning : Typo (s), AU, OoC, OC Etc
***
Namja tampan itu berjalan lesu menuju apartemennya. Helaian depan rambut
hitamnya berantakan menghalangi sebagian wajah depannya yang tampan. Di
bawah matanya terdapat lingkaran hitam yang nyata, bibirnya mumutih
pucat. Keadaan Choi Siwon saat ini sangat tak pantas untuk dilihat oleh
para fansnya. Ia sedang kacau.
Dilemparnya sembarang jas Dark
bluenya di sofa ruang tamu. Kemudian berjalan menuju kamarnya. Dasinya
terpasang longgar di kemeja hem panjangnyang yang berwarna putih gading
dengan tiga kancing atas yang terbuka —memperlihatkan ABS nya yang dapat
membuat fansnya berteriak histeris. Celananya kusut. Ditambah lagi,
lengan baju hemnya yang sengaja Ia lipat sampai siku.
PRANG…
Siwon menghentikan langkahnya saat mendengar suara benda jatuh dari arah
dapur apartemennya. Kemudian Ia menggelengkan kepalanya lalu membuka
pintu kamar. Mungkin Ia salah dengar —begitulah pikirnya.
Mata
kuyunya memandang kamarnya yang kosong. Pelan, di seret langkahnya
menuju sebuah ranjang dengan sprei berwarna putih, dan sebuah selimut
tebal dengan warna yang sama. Tanpa kata-kata, Ia langsung membaringkan
tubuh atletisnya diatas 'surganya'.
"Hhhh... ."
Di
tenggelamkan wajahnya yang terasa panas itu pada permukaan bantal yang
dingin karena AC ruangan. Perlahan matanya mulai tertutup menikmati
waktu istirahatnya setelah kesibukannya akhir-akhir ini.
"KYAAAA!!! OPPA!!"
Siwon langsung membuka matanya lebar saat mendengar suara teriakan
seseorang. Sepertinya Ia mengenal suara itu. Han Jihyon. Ya, itu suara
yeoja itu.
Siwon langsung beranjak turun dan berlari menuju sumber suara tersebut.
***
"KYAAAA!!! OPPA!!"
Terlihat seorang yeoja dengan rambut yang berantakan dan juga wajah
cantiknya yang berlumuran adonan kue memandang microwave yang berwarna
hitam dengan kue yang tidak berbentuk dan berwarna hitam —gosong. Bau
yang tidak sedap mulai menguar keluar microwave bersamaan dengan
keluarnya kue gosong tersebut.
"Kya!! Appo!!" Pekik yeoja berambut pirang itu seraya mengibaskan kedua tangannya dan sesekali meniupnya.
"Aigoo~ Jihyon-ah... Gwaechana?"
Jihyon menangkat wajahnya sejenak lalu kembali fokus pada kedua tangannya.
"Ssshhh... Sakit Oppa."
Siwon beringsut mendekati Jihyon. Meraih tangan yeoja manis tersebut.
Mengusapnya pelan. "Kenapa tanganmu bisa memerah seperti ini?"
"Tadi aku hanya ingin mengeluarkan kue dari microwave tapi—." Iris emerlad yeoja tersebut menatap Siwon ragu.
"Dasar Ceroboh." Jihyon hanya dapat mengerucutkan bibirnya kesal. Membuatnya terlihat lebih manis dan cute di mata Siwon.
"Kau ingin menggodaku, eoh?" Jihyon membolakan matanya saat mendengar
perkataan Siwon. Seburat rona merah terlihat dikedua pipi chumby Jihyon.
"Dasar Namja mesum!" Siwon menghiraukan umpatan yeoja di hadapannya
lalu menuntun Jihyon dan mendudukkannya di kursi ruang makan. "Tunggu di
sini aku akan kembali."
Siwon berlalu pergi dari hadapan Jihyon. Sedangkan Jihyon terus meringis seraya meniup telapak tangannya.
Siwon kembali dengan membawa kotak obat dan baskom berisi air dengan handuk yang tesampir di pinggir baskom.
"Kemarikan tanganmu." Siwon mengambil tanggan Jihyon lembut lalu
mengusap pelan telapak tangan Jihyon seraya sesekali melirik yeojanya
itu. Untuk memastikan bahwa yeoja manis itu tak merasa sakit.
"Lain kali kalau ingin mengeluarkan kue dari Microwave, jangan lupa
menggunakan sarung tangan agar tanganmu tidak melepuh seperti ini."
Siwon memperingati yeoja ceroboh yang ada dihadapannya itu agar berhati-hati dan tidak terus berbuat ceroboh.
"Ssshh... Ne, Tadi aku lupa." Jihyon menggigit bibir bawahnya sambil
terus menatap Siwon yang tengah mengusap lukanya dengan handuk basah.
"Lupa atau memang kau belum pernah memasak kue?" Ralat Siwon mengingat bahwa kekasihnya itu tidak pandai memasak.
"Siapa bilang aku belum pernah?" kata Jihyon tidak terima.
Siwon terkekeh mendengar ucapan Jihyon.
"Waeyo? Kau tidak percaya padaku, eoh?"
Bagaimana Siwon mau percaya kalau dia sudah melihat tangan Jihyon yang
seperti ini. Ditambah lagi dengan kondisi dapurnya yang berantakan dan
kue gosong yang tergeletak dilantai tadi. Tapi sepertinya Ia harus
berbohong agar sang kekasih tidak marah karena ejekkannya. "Ne, Aku
percaya,"
Siwon meletakkan handuk yang digunakan untuk mengusap
luka Jihyon kedalam baskom lalu membongkar kotak obat dan mengambil
krim antibiotik.
"Lagi pula untuk apa kau memasak kue?" Siwon mengoleskan krim antibiotik ke kedua telapak tangan Jihyon dengan lembut.
"Ssshhh... Untuk mu?" Jihyon meringis merasakan perih di telapak tangannya.
"Apa aku terlalu kasar mengobatimu?" Tanya Siwon dengan nada lembut,
sama lembutnya dengan tatapan yang di layangkan untuk yeoja dihadapannya
itu.
Jihyon menggeleng pelan, tak mau membuat Siwon cemas.
Siwon tersenyum lega, sejurus kemudian Ia mengambil tempat duduk di samping kiri Jihyon.
Siwon kembali menatap penuh cinta pada sosok yeoja yang ada
dihadapannya itu. Mengusap pipi Jihyon yang berlumuran adonan kue itu
lalu mengambil beberapa helai rambut yang menutupi sebagian wajah Jihyon
kebelakang telinga Yeoja itu.
"Sekarang katakan kenapa kau membuat kue untukku, hm?"
Jihyon menangkup tangan Siwon yang mengusap pipinya. "Apa jadwalmu itu
sangat sibuk Oppa? Hingga membuatmu melupakan hari ulang tahunmu?"
Siwon terdiam sejenak mendengar kalimat yang terucap dari bibir sang
kekasih. Bagaimana bisa dia melupakan hari ulang tahunnya? "Tentu saja
aku ingat. Lagi pula kau bisa membeli kue bukan? tidak perlu repot-repot
memaksakan diri."
"Aku hanya ingin membuat kue sendiri sebagai
hadiah ulang tahun untukmu," Jihyon menghela nafas sejenak "Tapi,
karena kuenya gosong dan pasti tidak enak dimakan... Aku akan memberikan
hadiah yang lain." kata Jihyon seraya menyandarkan kepalanya ke dada
bidang Siwon.
"Bagaimana kalo Jam Tangan? Aku akan membelikanmu Jam Tangan," Kata Jihyon.
Siwon tersenyum menunjukkan kedua lensung pipi yang membuatnya terlihat manis
"Anni, kau tidak perlu—"
"Ah... Bagaimana kalau sepatu? atau... Jaket? atau... Mmm." Siwon
langsung menarik tengku Jihyon dan mengecup bibir Jihyon sekilas.
Jihyon langsung menarik diri dari dekapan Siwon dengan Wajahnya
memerah. Tubuhnya seketika membeku mendapat kecupan yang tiba-tiba
seperti itu. Reflek, tangannya langsung meraba bibirnya.
"Dengar. Aku tidak butuh hadiah-hadiah seperti itu. Yang kuinginkan hanya dirimu."
"Maksudmu?"
"Ne, Cukup kau berada disampingku dan selalu menemaniku itu sudah
seperti hadiah terindah yang tuhan berikan padaku." Diraihnya tangan
Jihyon yang memerah tadi dengan lembut dan mengecupnya penuh kasih
sayang.
Wajah Jihyon bertambah merah mendapat penyataan dan perlakuaan Siwon.
"Pasti Oppa... Aku pasti akan selalu menamanimu dan mencintaimu selamanya."
Siwon menarik Jihyon masuk kedalam pelukannya. Jihyon tersenyum dan
membalas pelukan kekasihnya dan semakin menenggelamkan kepalanya ke dada
bidang Siwon. Menurutnya tempat yang membuatnya merasa aman dan nyaman
adalah berada dalam pelukan Namja yang di cintainya ini. Siwon
memejamkan matanya menikmati pelukan sang kekasih, di kecupnya puncuk
kepala Jihyon lembut. Pelukan hangat dan penuh cinta itu berlangsung
cukup lama. Seolah mereka akan mati jika melepaskannya.
Siwon merenggangkan pelukannya, lalu menatap Jihyon lembut. Perlahan Siwon mendekatkan dahinya menyentuh dahi Jihyon.
"Saranghaeyo, Jihyon-ah."
"Nado Saranghaeyo, Oppa." Jihyon menjauhkan kepalanya saat mulai teringat sesuatu.
"Oppa, tunggu sebentar. Aku akan segera kembali."
Siwon menatap punggung Jihyon yang mulai menghilang dibalik tembok
dengan heran. Ia beranjak dari tempat duduknya berniat menyusul Jihyon.
"Oppa... Tetaplah disana dan jangan kesini!!" Teriak Jihyon menghentikan langkah Siwon.
Siwon kembali duduk lalu mengambil ponselnya di saku celana lalu memainkanya untuk menghilangkan rasa bosan.
"Saengil Chukhahamnida... Saengil Chukhahamnida... Saengil Chukhahamnida... ."
Siwon langsung menoleh saat mendengar nyanyian nyaring dari Jihyon.
Dilihatnya sosok kekasihnya sedang membawa sebuah kue ulangtahun
berukuran kecil dengan lilin yang menyala di tengah kue tersebut. Siwon
berjalan mendekati Jihyon. Di tengah kue berukuran cukup kecil itu
terdapat tulisan. 'Happy Birthday'
"Dari mana kau mendapatkan kue ini."
"Tadi saat aku berbelanja bahan-bahan untuk membuat kue. Aku melihat
kue ini, Karena bentuknya yang kecil dan imut aku jadi membelinya. Mian
Oppa... Hanya ini yang bisa memberikan. Aku…" kata Jihyon sedikit
bersalah dan menyesal.
Siwon menyentuhkan jari telunjuknya ke
bibir Jihyon bermaksud agar Jihyon menghentikan ucapanya "Sstt... Aku
senang mendapatkan kue sekecil apapun asalkan itu darimu dari pada
mendapatkan kue besar yang bukan darimu."
Jihyon mengangguk."Kajja Oppa, tiup lilinnya," Kata Jihyon tersenyum manis. "Jangan lupa make a wish."
Siwon memejamkan matanya lalu meniup lilin tersebut tanpa ragu.
Siwon mencolekkan permukaan kue yang berlapis krim lalu memasukkan
jarinya yang telah berlumuran krim kedalam mulutnya. Ditarik tengku
Jihyon mendekat kemudian di lumat dengan lembut bibir manis Yeojanya
itu.
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar