Author: ludfi Fatchurrahma Wati
Genre ff: Romance, Comedy, Fantasy
Cast ff: Kim Hyun Joong, Jung So Min.
Leght FF: Oneshoot
Other Cast ff: -
Rating ff : T
~Happy Reading~
Seoul, 09 February.
Terlihat dua orang pelajar Senior High School tengah berlari dengan tergesa menuju sekolah mereka.
Dengan nafas terengah kedua pelajar itu terus memacu lari mereka.
“ini salahmu.” Maki seorang yeoja pada namja yang berlari disampingnya.
“mwo..?? salahku..? yaa..!!!! kau yang menantangku main game semalam
hingga membuatku telat bagun. Arra..?” bela namja yang bernama Hyun
Joong.
“ishh..”
Seperti dugaan mereka, pintu gerbang sekolah sudah tertutup. Ya..!! mereka telat lagi.
Lagi..?? benar, bukan hanya sekali mereka terlambat ke sekolah. Tapi hampir setiap hari.
Dan yang lebih paranya lagi, mereka selalu telat karena satu alasan. Terlambat bagun karena semalaman bermain game.
Hyun Joong dan So Min sama-sama maniak game. Hampir setiap hari mereka
selalu bermain game. Entah di rumah So Min atau pun Hyun Joong.
“aishh… bagaimana ini..? gerabagnya sudah ditutup.” Gerutu So Min.
Hyun Joong tersenyum misterius. “lewat tembok belakang.”
Lalu tanpa babibu Hyun Joong segera menarik tangan So Min mengajaknya menuju gerbang belakang sekolah.
“MWOO..??? kita harus memanjat..?” So Min berteriak tidak percaya.
Hyun Joong mengangakat bahunya santai. “tak ada pilihan lain.”
“aishh… paboya..!!! aku ini yeoja. Kau menyuruhku memanjat tembok setinggi ini..? kau mau membunuhku eoh..?”
“yaakkk..!!! tidak usah teriak kalau bicara. Telingaku masih bisa mendengar dengan baik.”
“huhh..” So Min menghembuskan nafasnya kesal.
“aku akan naik duluan. Lalu kau ikuti aku ne..” Hyun Joong segera memanjat tembok tinggi tersebut.
So Min memandangnya takut. ‘apa aku harus benar-benar memanjat tembok setinggi ini..?’ batin So Min.
So Min melihat kebawah. ‘aigoo..!! aku pakai rok sependek ini mana
mungkin harus memanjat seperti itu.’ So Min terlihat tidak yakin.
Hyun Joong sudah sampai diatas.
“yaakk..!!! cepat naik, aku menunggumu dibawah.” Perintah Hyun Joong
lalu melompat kebawah menuju lingkup wilayah sekolah di balik tembok.
“aigoo..!! otte..? haruskah aku…?”
So Min mencoba memberanikan diri memanjat tembok tersebut.
Saat sampai diatas So Min melihat kebawah dengan ngeri.
‘Apakah aku harus lompat. .?’
‘tuhan..!! ini tinggi sekali.’
‘semoga dewi fortuna berpihak padaku’ So Min tak henti berdoa dalam hati.
Dibawah sana, So Min melihat Hyun Joong yang mendongak keatas. Memandangi dirinya.
“yaakk…!!! Kenapa senyum begitu eohh..?” So Min berteriak melihat Hyun Joong yang tersenyum aneh padanya.
“kakimu jangan membuka terlalu lebar. Dalaman mu terlihat.”
“kyaa…!!! Sialan kau Kim Hyun Joong…!! Kau mengintipku eoh..?”
“aishh… sudahlah. Cepat lompat, aku akan menangkapmu.”
Happ..~
So Min melompat kebawah. Dan saat yang tepat Hyun Joong menangkap tubuh So Min yang hampir terjatuh.
Pandangan mereka bertemu. Kedua tangan Hyun Joong memegang pinggang So
Min. sementara tangan So Min berpegangan pada kedua bahu Hyun Joong.
.
.
.
.
Jjeekkk… *backsound gagal#
.
.
.
“aaaaa……!!!!!!” secara tiba-tiba So Min menginjak kaki Hyun Joong
dengan keras. Sepontan Hyun Joong melepaskan tangannya yang melingkar di
pinggang So Min.
“itu hukuman karena sudah berani mengintipku. Weee…” So Min menjulurkan lidahnya lalu berlari.
“yaakkk……!!!!! So Min-ah.. aishh.. jinjja..”
.
.
.
.
.
.
.
Ckrekkk….
So Min dan Hyun Joong memasuki ruang kelas mereka. Semua pasang mata
melihat mereka masuk. Tak terkecuali Baek Songsaengnim yang sedang
mengajar saat itu.
“mianhae Saem, kami terlambat..” So Min dan Hyun Joong sama-sama membungkuk minta maaf.
“kalian berdua….” Geram Baek Songsaengnim marah.
“PERGI BERSIHKAN KAMAR MANDI..” Teriak Baek Songsaengnim.
“tapi Baek Songsaengnim. . . . .”
“SEKARANGGGG……!!!!!!!” teriakan Baek Songsaengnim cukup membuat seisi kelas menutup telinga.
.
.
.
.
.
“aishh…. Sialnya aku hari ini.” So Min mengepel lantai kamar mandi dengan gerutuan yang terus terucap dari bibirnya.
“uhukk…uhukk…uhukk..” Hyun Joong keluar dari salah satu toilet dengan terbatuk-batuk.
“waeyo..?” So Min menatap heran.
“bau sekali…” rintih Hyun Joong sambil terus terbatuk.
“kau baik-baik saja..?”
“aku mau mati sesak nafas rasanya. Yaakkk…!!! Kau saja yang bersihkan toilet-toilet ini. Biar aku yang mengepel lantai ini.”
“anniyo..anniyo…anniyoo..!!! itu bagianmu. Kenapa minta tukar.? Tidak bisa.”
“ayolah..” Hyun Joong berusaha merebut pel yang ada ditangan So Min.
Akhirnya, aksi saling rebut pun tak dapat di hindari lagi. Hyun Joong
berusaha merebut pel dari tangan So Min yang terus saja menghindar dan
memberontak.
.
.
.
Bughhh…..
.
.
.
“aww… appo..!!! pantatku.” So Min terjatuh karena licin nya lantai saat berlari menghindari Hyun Joong.
“phfftt….. bwahahaa….” Tawa Hyun Joong meledak melihat So Min yang jatuh.
“kkyyaaa..!!! paboo..!! kenapa tertawa eoh.? Aishh jinjja.”
.
.
.
Crottt…
.
.
.So Min ganti menyiram Hyun Joong dengan selang air yang ada disebelahnya.
“yyaaa…!!!! Mworagoo..? aku basah semua begini..” Hyun Joong terlihat tidak terima karena seragam yang ia pakai basah oleh air.
“rasakan…” So Min menyahut senang.
.
.
Crottt…
.
.
Kini ganti Hyun Joong yang menyiram So Min, mereka berdua bermain air
di kamar mandi. Seakan lupa hukuman yang harus mereka kerjakan.
Saat yang bertepatan, Baek Songsaengnim lewat di depan kamar mandi dan melihat Hyun Joong dan So Min malah bermain air.
“KALIAN BERDUAAA….!!!!!!! MWOYAAA..???? BERDIRI DI LAPANGAN SAMPAI
PULANG SEKOLAH..!! TIDAK ADA PROTES…” Baek songsaengnim berteriak dengan
suara khasnya.
Akhirnya, waktu mereka berdua dihabiskan dengan
berdiri ditengah lapangan. Merasakan sengatan matahari yang menusuk
sampai ke kulit.
.
.
.
.
Malam harinya di kamar So Min, ia merebahkan dirinya diatas ranjangnya. Tubuhnya terasa lelah pasca hukuman tadi.
Saat ia ingin mencoba beristirahat memejamkan matanya, ia mendengar bunyi poselnya.
Riinggg….riinggg….
So Min membuka pesan tersebut dengan malas.
By : Hyun Joong (my rival game)
‘Ayo kita main game lagi. Kali ini kita buat taruhan. Aku tunggu dirumahku.’
Begitulah isi pesan singkat tersebut.
Replay
To : Hyun Joong (my rival PS)
‘Yaaa..!!! kau tidak lelah eoh..? aku tidak mau. Aku lelah sekali.’
send
Riinggg….riinggg….
By : Hyun Joong (my rival game)
‘kalau begitu aku kerumahmu’
So Min melempar ponselnya ke ranjang. ‘kenapa orang itu sangat keras kepala.’ Batin So Min.
S
K
I
P
P
So Min berjalan menelusuri trotoar menuju rumahnya. Sore ini, So Min
pulang sekolah sendiri. Ia melihat toko-toko aksesoris yang berjejer
rapi di pinggir jalan menjual segala pernak-pernik valentine. Memang
valentine yang tinggal beberapa hari lagi menarik perhatian para kaum
muda untuk merayakan hari kasih sayang ini yang jatuh pada tanggal 14
Februari ini.
“valentine tinggal 4 hari lagi, aku ingin
merayakanya. Tapi dengan siapa..? bahkan aku tak punya namjachingu.” So
Min menggerutu sepanjang jalan.
Saat di persimpangan jalan, So Min melihat seorang ahjumma yang terjatuh karena bawaanya yang berat.
So Min berlari menghampiri ahjumma yang terlihat kesusahan tersebut.
“ahjumma..?? gwenchanayo..?” Tanya So Min panic sambil membantu ahjumma
tersebut berdiri dan memungut barang-barang ahjumma tersebut yang
berceceran.
“tidak apa-apa nak..!! terimakasih banyak.” Ahjumma tersebut mengucapkan terimakasih karena sudah mau menolongnya.
“gwencahanayo ahjumma.” So Min tersenyum tulus.
“ambil ini untukmu.” Ahjumma tersebut memberikan sebuah kalung yang
berliontinkan kunci berbentuk love yang indah dan terdapat tulisan
valentine yang terpatri indah liontin yang berbentuk kunci tersebut.
So Min menatap ahjumma itu heran. Seakan mengucapkan ‘apa tujuan ahjumma memberiku ini.?’
Ahjumma itu tersenyum.
“Saatnya akan tiba. Saat kebahagian mempertemukan kalian. Cahayanya
akan bersinar. Menghantarkan kebahagian dan cinta yang sesungguhnya.
itulah yang abadi” ucap ahjumma tersebut membuat So Min bingung.
So Min melihat lagi kalung tersebut.
“apa maksud ah…..???” So Min menghentikan kata-katanya saat ia sudah tak mendapati ahjumma itu di sekitarnya.
“kemana ahjumma itu..?” batin So Min bingung.
Tiba-tiba ia menjadi takut.
“jangan-jangan. . . .” So Min segera menghilangkan segara pikiran negative yang menghantui otaknya lalu bergegeas pulang.
.
.
.
.
.
.
.
Di dalam kamar, So Min tiada henti memandangi kalung yang ia dapatkan
dari ahjumma tadi. Terdapat permata indah yang terjejer rapi menghiasi
liontin kalung yang berbertuk mirip kunci tersebut.
“wahhh…. Neommu yeppeo..!! kalung ini sangat indah.” So Min menatap kalung tersebut dengan mata berbinar.
Namun, ia masih penasaran dengan perkataan ahjumma tersebut tadi siang
‘Saatnya akan tiba. Saat kebahagian mempertemukan kalian. Cahayanya akan
bersinar. Menghantarkan kebahagian dan cinta yang sesungguhnya. itulah
yang abadi.’ Kata-kata ahjumma tersebut menyimpan misteri tersendiri di
hati So Min.
“bersinar..? apanya yang bersinar..?” So Min makin penasaran.
“ah.. molla..!! lebih baik aku cepat tidur.”
.
.
.
.
.
Dikamar Hyun Joong, saat ini ia sedang memandangi kotak yang di berikan seorang ahjumma padanya.
Kotak berukuran sedang yang berwarna merah muda bergradasi emas dan perak yang indah.
Tapi, kotak tersebut terkunci. Ia tidak tau bagaimana cara membukanya. Ia kembali teringat pesan ahjumma tadi siang.
Flashback***
Seorang ahjumma terlihat sedang kebingungan menyebrang jalan raya yang saat itu sedang padat-padatnya.
Hyun Joong menghampiri ahjumma tesrebut.
“mari saya bantu ahjumma..” tawar Hyun Joong. Dengan cekatan Hyun Joong
membantu ahjumma tersebut menyebrang sampai sebrang jalan.
“gomawo anak muda. Kau baik sekali.” Ahjumma tersebut berterimakasih pada Hyun Joong.
“ah.. anniyo ahjumma. Gwenchana. Bukankah kita harus saling membantu dengan sesama.”
“ini. . .ambilah.” ahjumma tersebut menyerahkan sebuah kotak berukuran
sedang berwarna merah muda berdradasi emas dan perak. Dan bertuliskan 14
February.
“ini apa ahjumma ...?? Tidak perlu repot-repot begini” Hyun Joong terlihat ragu-ragu menerimanya.
“ini untukmu. Saat kau temukan pasangannya, disitu ada kebahagian.
Kebahagian yang abadi. Tidak lama lagi. Cinta yang terungkap membawa
sinar gemerlap saat bertemu.” Ucap ahjumma itu.
“mwo..?? maksudnya..?”
End Flashback***
“sinar gemerlap saat bertemu..?? apa maksudnya..?”
“aku jadi penasaran dengan isi kotak ini. Tapi, sayangnya gemboknya terkunci.” Hyun Joong terlihat kecewa.
.
.
.
.
.
.
“siang ini kita tanding game lagi mau tidak..?” tawar So Min menjejeri langkah Hyun Joong yang berjalan dahulu didepan So Min.
“kau menantangku..? belum kapok sudah kalah berkali-kali denganku..?”
“aku yakin kali ini aku akan menang.” Ucap So Min percaya diri.
“okee…!!! Taruhannya..?”
“yang kalah mentraktir yang menang. Eotte..??”
“bosan..!!! taruhannya setiap kali selalu saja itu.” Hyun Joong mengerutu.
“ehmm…” So Min terlihat berfikir sejenak.
“yang kalah harus menuruti permintaan yang menang selama seharian penuh.” Ide Hyun Joong.
“baiklah..!! siapa takut.”
“baik..!!! ayo kerumahku.” Hyun Joong mengajak So Min main game dirumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
“kita main 3 ronde ya..?” So Min menyarankan.
“kau tidak menyerah saja.? Aku tidak yakin kau akan menang..?” Hyun Joong meremehkan So Min.
“jangan terlalu percaya dulu.”
.
.
.
.
Mereka berdua terus bergulat dengan stick ditangan mereka
masing-masing. Mata mereka menatap lekat pada layar TV. Konsentrasi
mereka benar-benar terfokus pada keinginan menang yang menggebu.
“yeeyy…!!!! Ronde pertama aku menang..!!!” teriak Hyun Joong girang. So Min mengecrutkan bibirnya lucu.
“kenapa mukamu begitu eoh..?? takut kalah dariku lagi eoh.?”
“ini masih ronde pertama. Aku akan mengalahkanmu di ronde selanjutnya.” So Min terlihat sangat berambisi.
Dan benar saja, ronde kedua dimenagkan oleh So Min.
“assa…!!!! Sudah kubilang aku pasti menang…!!!” So Min terlihat sangat senang. Matanya berbinar cantik.
“aku hanya memberimu kesempatan. Aku tak mau aku selalu kalah dariku” Hyun Joong berucap dengan santainya.
Ronde ketiga sebentar dimulai. Mereka terlihat sangat serius dan tekun dengan stick dan layar di depan mereka.
“ayo…ayoo..” So Min ikut tegang saat detik-detik akhir ronde ketiga.
Hyun Joong tersenyum senang. ‘sepertinya aku menang lagi’ batin Hyun Joong yakin.
So Min semakin tegang karena Hyun Joong memang benar-benar mahir dalam memainkan stick.
So Min berfikir keras. Bagaimana ia bisa mengalahkan Hyun Joong.
Dewi fortuna memihak padanya. Ia mengeluskan tangan kirinya ke paha
Hyun Joong. Dan itu cukup membuat konsentrasinya hilang. Hingga…
“YEEEYYYY……!!!!! AKU MENANG LAGIII..!!!! assaaa…!!! Huhuiyyy…” So Min
melonjak senang karena ia mampu memenangkan ronde ketiga kali ini meski
dengan cara curang.
“itu curang..!!!!”
“waeyo..?? aku menang..!! dan kau harus menuruti semua kemauanku arra..?”
“anniyo..!! aku tidak mau ..!! kau bermain curang. Kau menggodaku. Aishh… kita harus mengulangnya lagi.”
“no..no..no..!!! pokoknya aku yang menang.”
“tapi kau menggodaku.” Bentak Hyun Joong tidak mau kalah.
“tidak ada peraturan yang menyebutkan tidak boleh menggoda lawan kan..?” So Min pun terlihat tidak mau mengalah.
“aishh…. Arraseo.. arraseo..!!!” Akhirnya Hyun Joong hanya bisa pasrah.
.
.
.
.
.
.
Seoul, 13 February
.
.
Siang itu suasana sekolah sangat ramai oleh pembicaraan para gadis-gadis mengenai valentine.
Dari ujung ke ujung So Min mendengar semua berbicara tentang valentine.
‘aku ingin memberi coklat pada namjachinguku’
‘aku akan memasakkan sesuatu yang special untuk namjachinguku’
‘apa yang akan kuberikan pada namjachinguku besok..?’
‘aku dan namjachinguku akan pergi ke Namsan Tower hari valentine besok. Bukankah itu romantic?’
Begitulah suara yeoja-yeoja yang saling bersutan satu sama lain.
“kenapa semuanya sibuk dengan valentine..? menyebalkan.” Gerutu So Min.
mungkin ia merasa iri pada teman-temanya yang akan merayakan valentine
dengan kekasih mereka masing-masing.
Sementara So Min..? oh..!! ayolah.. So Min sama sekali tidak atau belum pernah merasakan yang namanya mempunyai namjachingu.
Yang ada difikirannya yaitu obsesi mengalahkan Hyun Joong saat bermain game.
.
.
.
.
Saat pulang sekolah, So Min menyempatkan diri untuk mampir kesalah satu mini maeket. Ia membeli beberapa coklat batang.
Rencananya ia akan membuat coklat untuk perayaan valentine besok. Walau
pun tidak punya namjachingu, apa salahnya ikut merayakan.
Valentine kan tidak harus identik dengan yang sudah berpasangan. Mungkin
ia bisa merayakanya dengan teman-temannya. Eh..?? tapi tunggu dulu,
bukan kah teman-temannya akan merayakan valentine dengan pasangan mereka
masing-masing..?
Baiklah,!! Setidaknya So Min masih mempunyai
Hyun Joong. Ia yakin Hyun Joong belum punya Yeojachingu karena, Hyun
Joong tidak jauh berbeda dengan So Min yang maniak game. Mana mungkin
menyempatkan waktu untuk mengurusi seorang yeojachingu.
.
.
.
.
.
.
.
Valentine day’s. Seoul, 14 February (19.07 KST)
.
.
.
malam valentine yang ditunggu para muda-mudi pun akhirnya tiba, namun
tidak dengan So Min. So Min malah santai-santai di kamar sambil
memandangi kalung yang ia dapat dari seorang ahjumma tempo hari yang
lalu.
So Min melihat liontin kalung itu tiba-tiba bersinar namun tak lama kemudian, sinar itu meredup.
Mata So Min membuat sempurna. ‘kenapa liontin ini bisa bersinar..? apa
liontinnya memakai batrai..? maldo andwae..’ fikiran So Min menyimpan
tanda Tanya.
Riinggg….riinggg….
Ponsel So Min berbunyi. Menandakan ada pesan masuk. Dengan malas, So Min mengambil ponselnya yang tergeletak di sampingnya.
By : Hyun Joong (my rival game)
‘kau ada acara, malam valentine seperti ini..?
Jika tidak, ayo kita main game lagi.’
“sudah kuduga. Pasti mengajakku main game lagi.” So Min menggerutu.
Namun ia menyetujui permintaan Hyun Joong tersebut. Toh, dia juga tak
ada kegiatan malam ini.
replay
to : Hyun Joong (my rival game)
‘Okee…!! Aku kerumahmu. Tunggu aku ya.’
send
So Min segera mengambil jaketnya dan bergegas menuju rumah Hyun Joong.
Namun, saat ia akan mematikan lampu kamarnya, pandangannya terarah ke
meja yang mana di atas meja tersebut terdapat coklat yang tadi siang So
Min buat.
‘dari pada tidak ada yang memakan, lebih baik buat dia saja.’
.
.
.
.
.
.
So Min tiba dirumah Hyun Joong dengan sepeda nya. Hyun Joong terlihat
sudah menunggu So Min di taman depan. Duduk disana menikmati suasana
malam yang cerah, bintang-bintang bertaburan yang indah menghiasi langit
yang gelap.
“heyyy..” sapa So Min.
“eoh..? waseo..?? duduklah.”
So Min duduk disamping Hyun Joong.
“katamu mau mengajakku main..? ayo kita main..?” So Min mengajak Hyun Joong.
“tunggu dulu. Aku masih ingin disini. Menikmati malam valentine bersamamu.”
“ckckckk..!! oh iya.. ini.” So Min menyodorkan coklat buatanya.
“membuatkannya untukku..? kau menyukai ku ya..??” Hyun Joong menggoda So Min.
“dari pada tidak ada yang memakan. Lebih baik kuberikan padamu.”
Hyun Joong membuka kotak coklat tersebut dan memakan bulatan-bulatan coklat yang terasa lumer di lidah.
“ini enak..!! makanlah..” Hyun Joong menyuapkan sebuah bola coklat untuk So Min.
Mata Hyun Joong menatap sesuatu dileher So Min. lebih tepatnya kalung yang melingkar manis dileher jenjang So Min.
“kau pakai kalung..?” Hyun Joong bertanya heran.
“ne. waeyo..?”
“anniya..!!! liontin kalungmu unik. Berbentuk kunci.”
“kalung ini,… seorang ahjumma memberikannya padaku. Ia bekata :
‘Saatnya akan tiba. Saat kebahagian mempertemukan kalian. Cahayanya akan
bersinar. Menghantarkan kebahagian dan cinta yang sesungguhnya. itulah
yang abadi.’ Aku tidak tau apa maksudnya.”
“boleh kulihat..” pinta Hyun Joong.
So Min melepas kalung itu lalu menyerahkannya ke Hyun Joong.
Mata Hyun Joong berbinar takjub. “indah sekali…” gumam Hyun Joong.
“aku ingat..!!! tunggu sebentar ya..??” Hyun Joong masuk ke dalam rumah
lalu keluar dengan membawa kotak yang tempo hari diberikan oleh
ahjumma.
.
.
.
“ini kotak apa..?”
“molla… aku
diberi oleh ahjumma yang beberapa waktu lalu kutolong. Beliau berkata :
‘Saat kau temukan pasangannya, disitu ada kebahagian. Kebahagian yang
abadi. Tidak lama lagi. Cinta yang terungkap membawa sinar gemerlap saat
bertemu.’ Aku tidak tau apa maksudnya.”
“Hyun Joong-ah..!! kotak ini terkunci..?”
Tiba-tiba, liontin kalung yang dipegang Hyun Joong bersinar terang. Permatanya memancarkan sinar yang menyilaukan.
“mwoya ige..?” Hyun Joong menutup matanya yang silau.
“Hyun Joong-ah… mungkin liontin ini adalah kunci dari kotakmu”
Dengan perlahan, Hyun Joong memasukkan kunci tersebut ke lubang gembok. Semakin lama,cahaya terangnya semakin terang.
Klekk…
Gemboknya terbuka. Sinarnya masih meniringi disekitar kotak tersebut.
Saat mereka berdua membuka kotak tersebut sinarnya makin terang. Hingga perlahan sinar tersebut meredup.
Kotak music..??? ya..!! isi kotak tersebut adalah kotak music yang
indah dan klasik. So Min dan Hyun Joong saling bertatapan saat
mengetahui isinya adalah kotak music.
Hyun Joong mengambil kotak tersebut dan membukanya.
Terdengar alunan merdu yang keluar dari kotak music tersebut.
Instrumental music valentine yang indah membuat So Min dan Hyun Joong sama-sama terhanyut.
Tiap alunan nada yang membuat hati mereka tenang dan hangat.
Mereka berdua merasa ada sesuatu yang menyeruak di hati mereka. Sesuatu
yang membuat dada mereka bedetak tak normal. Rasa senang jika bersama.
‘Apa ini cinta..?’ Batin mereka berdua sama sama terhanyut.
Lagu nya pun selesai di putar. Mereka berdua bertatapan lembut.
“sekarang aku tau apa maksud perkataan ahjumma tempo hari.” So Min tersenyum.
“beliau bilang : ‘Saatnya akan tiba. Saat kebahagian mempertemukan
kalian. Cahayanya akan bersinar. Menghantarkan kebahagian dan cinta yang
sesungguhnya. itulah yang abadi.’ Maknanya adalah saat nya akan tiba,
yaitu sekarang ini. Kebahagian yang mempertemukan kita, yaitu kau dan
aku. Cahaya liontin tersebut akan bersinar mempertemukan kita dalam arti
cinta dan kebahagiaan yang sesungguhnya bersamamu, hanya dirimu. Itulah
yang abadi, dirimu satu untuk selamanya.” So Min tersenyum haru.
Kini gantian Hyun Joong yang berbicara. “dan saat beliau bilang :
‘Saat kau temukan pasangannya, disitu ada kebahagian. Kebahagian yang
abadi. Tidak lama lagi. Cinta yang terungkap membawa sinar gemerlap saat
bertemu.’ Maknanya yaitu saat kotak ini menemukan pasangannya, yaitu
liontin milikmu saat itu pula aku menemukan kebahagiaan, yaitu bertemu
denganmu. Sinar yang tercipta, menuntun hatiku padamu. Dan kebahagiaan
yang kurasakan bersamamu adalah yang abadi. Dimana cinta yang menguasai
hati kita saat ini. Dan selamanya.” Hyun Joong tersenyum lembut.
“I Love You my Valentine..” Hyun Joong mendekap So Min. memeluknya erat dan penuh kasih sayang.
“I Love You to..” bisik So Min mesra. Membalas pelukan hangat Hyun
Joong yang kini berstatus sebagai namjachingunya. Tepat dihari
valentine.
Pelukan hangat tersebut di akhiri dengan kecupan hangat dibibir So Min yang Hyun Joong berikan padanya.
.
.
.
.
.
.
.
END…..!!!!!
whoa....!!daebak thor
BalasHapus