Author: Deonida Yosi Rasdyasivi
Genre ff: comedy, sad, romance, friendship, action, dll.
Cast ff: Suzy MissA & Eunhyuk SJ
Leght FF: Part 13
Other Cast ff: Yuri SNSD, Jia MissA, Donghae SJ, Taeyeon & Sunny SNSD, Taecyeon 2PM, Fei MissA
Rating ff: umum
~Happy Reading~
*Sudut pandang Author*
“hhah.. apa satpam itu masih mengejar kita, Suj nuna?”
“heh! Bocah tengik! Apa yang baru saja kau lakukan? Kau hampir membuat kedua kakiku enjadi patah!”
“eh… eh… kau memanggilku apa? ‘Bocah tengik’?”
“memangnya kenapa? Kau memanggil aku ‘Suj nuna’. Dan mulai sekarang,
aku akan memanggilmu ‘bocah tengik’. Kau mengerti? Lain kali jangan
melakukan hal yang gila seperti tadi tanpa menanyakannya padaku terlebih
dahulu”
Sementara Suzy mengomel tak jelas, Taecyeon
memasangkan earphone pada telinganya dan berjalan menjauh. Pandangan
matanya seakan penuh arti pada tempat itu. Ia pun duduk di sana. Di
sebuah kursi yang didesain seperti tumpukan kubus warna-wani. Pria
tampan nan rupawan ini memejamkan mata, menghirupudara sore di sana, dan
kembali membuka mata untuk menikmati pemandangan danau yang tersuguh
tepat di depannya.
“kemarilah nuna, duduklah di sampingku dan
tenangkanlah fikiranmu” ucap Taecyeon tanpa merubah posisi dan
pandangannya. Ini membuat Suzy menghentikan celotehannya dan memandang
Taecyeon dengan heran. Perlahan ia menghampiri Taecyeon dan duduk di
sampingnya.
“sial. Berarti dia tidak mendengarkanku sedari tadi. Dasar bocah tengik!” gumam Suzy seraya memanyunkan bibirnya.
“aku mendengar semua celotehanmu nuna, tenang saja” jawab Taecyeon dengan santai.
“ba.. ba.. bagaimana kau bisa.. berapa volumenya?”
“volume apa?”
“lagu yang kau dengarkan. Berapa volumenya?”
“ini, kau dengarkan saja sendiri”
Taecyeon kembali menjawab pertanyaan gadis cerewet yang ia panggil
‘nuna’. Namun saat ini, gadis itu mungkin lebih cocok bila dipanggil
‘yeodongsaeng’ (adik perempuan) karena sifatnya yang seperti anak-anak.
“hmm.. aku jadi penasaran, lagu apa yang disukai oleh teman kecilku
ini?” ungkap Suzy segera memasang satu bagian earphone pada telinganya.
“aneh, tidak ada lagu yang terdengar oleh telingaku” lanjutnya.
“memang tidak” sahut Taecyeon segera menunjukkan ujung kabel earphone
yang sama sekali tidak tertancap pada apapun. Ia tersenyum.
“apa kau gila? Apa yang bisa kau nikmati dari ini?” Suzy mulai geram dan benar-benar heran dengan tingkah kawannya.
“dengarkan saja” singkat Taecyeon yang kembali memejamkan mata. Seakan menikmati sebuah lagu dari dalam earphone tersebut.
Suzy terdiam dengan beribu-ribu tanda Tanya besar di kepalanya.
Terlebih saat melihat Taecyeon nanpak asik seperti mendengarkan lagu
instrument. Suzy pun kembali memasangkan earphone warna putih kramik
milik Taecyeon ke salah satu telinganya. Mencoba menemukan music yang
sesungguhnya mustahil dapat didengar dari benda itu. Angin sepoi-sepoi
memainkan rambutnya. Hening. Tempat itu benar-benar hening melihat
memang tidak ada orang selain mereka berdua di sana.
“kau
masih belum menemukannya” Tanya Taecyeon memecah kesunyian. Suzy tidak
berkata apa-apa. Ia hanya menatap Taecyeon dan menggelengkan kepala.
Suzy juga memegangi earphone yang ada di telinganya. Mungkin ia pikir
kala earphone milik Taecyeon adalah benda ajaib yang dapat menghasilkan
lagu tanpa dihubungkan oleh benda apapun.
Taecyeon kembali
tersenyum. Perlahan ia meraih tangan Suzy dan menggenggamnya erat,
membuat Suzy kembali memandang Taecyeon dengan wajah polosnya.
“lagu itu ada di sini, di hati kita masing-masing. Tak perlu sebuah
lagu indah agar kau bisa menikmati earphone ini. Cukup pejamkan matamu
dan dengarkan alunan melodi dalam hatimu. Seperti kehidupan ini. Kau tak
perlu mencari hal menarik, kau tak perlu selalu bersama orang yang kau
sayangi, kau juga tak perlu terus bersedih mengenang kedua orang tuamu.
Cukup pejamkan mata dan ikuti kata hatimu. Aku yakin, kau pasti akan
mampu menikmati kehidupan. Seburuk apapun itu”
Mata Suzy
membulat, terlihat sepasang lapisan bening yang hampir menetes. Ia pun
menarik nafas panjang, melempar pandangan ke atas dan mencoba mendengar
kata hatinya. kata-kata Taecyeon sungguh sangat menyentuh hatinya.
Terlebih ketika ia mengatakan ‘tak perlu bersama orang yang kau
sayangi’. Kata itu membuat Suzy teringat akan sosok Senpay Lee yang
telah lama ia menyimpan rasa. Tak perlu bersama, kau akan bahagia.
“metodeitulah yang aku lakukan selama ini. Aku mendengarkan kata
hatiku, dan aku terus mencarimu. Aku tak memiliki alamatmu tapi aku
nekat pergi ke Seoul untuk menemukanmu. Ternyata kota ini terlalu luan
untuk kutelusuri seorang diri. Dan tempat ini. Tempat inilah yang aku
tuju ketika aku merindukanmu. Aku berada di sini seakan aku sedang
bersamamu” lirih Taecyeon.
“bukankah tempat ini sangat sepi,
dan membosankan? Dan nampak sini pada pengunjung danau ini?” Tanya Suzy
yang telah berdiri di hadapan Taecyeon.
“dan bukankah itu
memang kau? Gadis pendiam yang menurut sebagian orang sangat
membosankan. Juga sifatmu yang tertutup membuatmu nampak sinis.
Sebenarnya tempat ini sangatlah indah dan cantik. Hanya tak banyak orang
yang tau keindahannya, tempat ini sering ditinggalkan” Taecyeon
menjelaskan apa yang telah Suzy tanyakan. Setiap kata yang ia ucapkan,
selalu disertai dengan senyuman.
“bagaimana kau bisa tau
sifatku yang sekarang? Apakah Yuri memberitahumu? Aku tidak menemukan
sesuatu yang indah nan cantik di sini. Jadi, kmungkin kita bisa pulang
sekarang karena hari mulai gelap” Suzy kembali berbicara.
“berhentilah bertanya dan lihatlah sisi ini” Taecyeon membalikkan badan
Suzy kea rah barat dan berhasil membuat kicauan Suzy kembali berhenti.
“wah, ini benar-benar indah dan cantik”
Suzy sangat terpukau dengan pemandangan yang tersembunyi di tempat
itu. Benar-benar indah. Matahari jingga yang terlukis di ujung sana,
berhiaskan awan yang berarak dan burung-burung yang beterbangan hendak
kembali ke sarangnya. Tak terlupa dengan kilauan air danau yang diterpa
cahaya abadi di sore hari. Jika Suzy dan Taecyeon sedang berpacaran saat
ini. Tempat ini adalah tempat yang romantis. Tapi tidak, mereka
hanyalah teman sejak kecil yang sedang menghibur satu sama lain.
“inilah gambaran tentangmu Suzy. Dan aku berhasil menunjukkannya padamu” ungkap Taecyeon dengan suara lembutnya.
_
“hey! Suj nuna.. apa kau ada acara sore ini?”
“ya, memangnya ada apa?” jawab Suzy seraya mengoleskan selai pada
sarapannya pagi ini. Suzy dan Taecyeon kini tinggal satu rumah dengan
kamar yang berbeda. Mengingat Taecyeon yang belum mempunyai tempat
tinggal baru di kota Seoul.
“sial. Padahal aku ingin mengajakmu jalan-jalan sore ini” Taecyeon nampak kesal dengan roti selai yang memenuhi mulutnya.
“telanlah dulu sarapanmu itu! Menjijikkan. Kau mengajakku jalan-jalan,
tapi terus saja menggunakan uangku. Lama-lama aku bisa bangkrut” kicau
Suzy bagaikan burung kutilang yang tak kenal berhenti berkicau.
“ayolah, kalau aku gajian, aku akan mentraktirmu. Lagi pula, tiap hari
tertentu kau selalu pergi di sore hari dan pulang sedikit larut. Kau
pergi tanpa memperbolehkanku ikut bersamamu. Memangnya apa saja yang kau
lakukan?” balas Taecyeon ikut berkicau.
“ini pekerjaanku dan ini privasi. Kau sama sekali tidak boleh tau”
“pekerjaan? Kau punya ilmu hitam ya?! Kau,, kau bekerja dengan roh-roh
untuk mendapat uang!” teriak Taecyeon yang asal nyeplos tanpa berfikir
panjang.
“jaga mulutmu bocah tengik! Enak saja mengataiku
punya ilmu hitam dan melakukan hal yang tidak baik!” Suzy mengeraskan
suaranya.
“kau keluar sore dan pulang sedikit larut di hari
tertentu. Dan kau bilang tidak boleh ada yang tau. Apa lagi kalau bukan
ilmu hitam ?!”
“heh bocah tengik! Jaga mulutmu ya! Aku tak
pernah melakukan pekerjaan yang tak semestinya. Dan sekali lagi ku
katakan, ini privasi dan jangan pernah mencari tau tentang pekerjaanku.
Mengerti ?” Suzy berbicara panjang lebar seperti seorang kakak yang
sedang menasehati adiknya.
“tapi aku ingin sekali tau apa pekerjaanmu, Suj nuna. atau….”
“atau kau akan tidur di luar jika terus mencurigaiku” Alasan Taecyeon berhasil dihentikan oleh Suzy.
Hingga malamnya, Suzy pulang dari rutinitasnya yang diperdebatkan pagi
tadi. Suzy masih bekerja di SMA KIRIN sebagai pelatih karate di sana.
Suzy selalu mentaati perintah dalam surat dari Eunhyuk tetntang ia harus
selalu melindung perguruan. Entah ada apa dengan Taecyeon, rasanya Suzy
senang sekali merahasiakan pekerjaannya pada Taecyeon.
“akh,
apa ini? Kenapa rumah ini sepi sekali? Dimana Taecyeon” Suzy berjalan
perlahan memasuki rumahnya. Menyalakan lampu dan mwnuju kamar. Ia sama
sekali tak menemukan Taecyeon. Namun, ia menemukan secarik kertas yang
tertempel di pintu lemarinya.
‘kau sungguh bodoh Suzy. Semudah
itu kau percaya padaku. Kemasilah barang-barangmu karena pembeli rumah
akan datang besok. Tak perlu mencariku dan semua uangmu, karena semua
itu akan sia-sia. Taecyeon’
Saat itu juga tubuh Suzy terasa
lemas dan tak dapat berbuat apa-apa. Tubuhnya terhempas ke lantai dan
air mata membanjiri pipinya. Sungguh, ia tak dapat berbuat apa-apa.
“maafkan aku Senpay Lee” rengek Suzy.
_
Hingga 1 tahun kemudian. kala sore hari ia telah berada di ruang
tunggu dalam bandara. Ia sering melakukan hal ini beberapa hari
terakhir. Ia lakukan semua ini untuk menunggu seseorang. Lee Hyuk Jae.
“tolong! Tolong! Ada pencuri!”
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita berteriak meminta tolong.
Segera Suzy berlari mengejar pencuri itu. Menendangnya dari belakang dan
merampas tas berwarna merah hati milik wanita yang menjerit tadi.
“ini nyonya, jagalah dirimu baik-baik” senyum Suzy seraya mengembalikan tas itu pada pemiliknya.
Prok.. prok.. prok..
Terdengar ada seseorang menepukkan tangan di ruangan yang tengah sepi
ini. Suara itu terdengar begitu sumbang dan terkesan meremehkan. Suzy
menoleh. Dan betapa terkejutnya ia kala melihat orang yang telah
memberinya tepuk tangan itu.
“Taecyeon?” lirih Suzy tak menyangka. Sepasang kelopak bening tengah mengiasi mata indahnya.
“bagaimana? Kau tak menyangka? Kehidupan ini memang sangat aneh.
Seaneh,, otakmu yang begitu bodoh” hina Taecyeon menghadapkan wajahnya
sangat dekat dengan wajah Suzy.
“dasar brengsek!”
Secepat kilat Suzy menampar pipi Taecyeon dengan kakinya, hingga
menimbulkan luka pada sudut bibir Taecyeon. Taecyeon hendak membalas.
Mnamun sayang, polisi telah datang menghampirinya.
“terimakasih nona, kau telah membantu kami menangkap buronan ini” ucap polisi itu pada Suzy dan beranjak pergi.
Suzy tersenyum. Ia merasakan manfaat keahlian bela dirinya. Ia sangat
bangga. Andai Senpay Lee melihatnya saat ini. Batin Suzy.
“HYAK!” seriak Suzy saat merasa ada yang memegang pundaknya. Segera ia
membanting orang itu. “oh! Senpay Lee ?!” kejut Suzy saat melihat siapa
yang telah ia banting.
“kau hebat Suzy. Tapi jangan banting aku sekeras ini” ucap Eunhyuk memegangi pinggangnya.
“aku merindukanmu Senpay Lee. Saranghae” tangis Suzy pecah di hadapan Eunhyuk.
“nado saranghae Suzy” jawab Eunyuk mendekatkan wajahnya. Dekat, dekat, dan semakin dekat. Hingga akhirnya.,,
~CHU~
Bereka berdua berciuman penuh arti. Di bawah matahari sore berwarna jingga, mereka saling melepas rindu satu sama lain.
“bagaimana dengan Jia? Bukankah dia kekasihmu?” Tanya Suzy.
“jadi inilah yang membuatmu aneh selama ini? Kau tak perlu fikirkan itu! Dia adik sepupuku, SUZY!!”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar