Tittle: Zombie’s Attack in Ghostamryn Dorm (Ketika Zombie dihidupkan)
Genre: Horror, action (maybe ._.v)
Cast & Cast Other:
~~> Member SNSD
~~> Shin Ha Sun (namkorku)
~~> Shin Ah Ra (entah NamKor siapa ._.v)
~~> Im Li Young (entah NamKor siapa ._.v)
~~> Zombie
~~> Etc
Author: Shin Ha Sun (NamKor-ku)
~Happy Reading~
Dorm SNSD akan dibangun. SNSD terpaksa menginap di dorm
lain, yaitu dorm yang bernama Ghostamryn di Ghost Street number 666.
“Apakah Mereka mengijinkan kita menginap?” tanya Fany pada All Member SNSD, saat mengemasi barang-barang.
“Oh! Tentu saja Fany, kita kan ... membayar.” jawab Tae.
Setelah mengemasi barang, Member SNSD berangkat menuju Ghostamryn Dorm. Di depan gerbang Ghostamryn Dorm, gerbangnya dikunci. Aneh!
“Kok, dikunci?” pikir Yuri bingung.
“Ini dorm, masa dikunci?” tambah Sica.
Member SNSD menuju pedagang kaki lima di depan gerbang Ghostamryn Dorm untuk bertanya.
“Permisi ... apakah Bapak sering berjualan di sini?” tanya Taeyeon dengan sopan pada pedang kaki lima itu.
“Tentu saja. Ada yang bisa saya bantu?” tanya pedagang kaki lima.
“Hmm ... kami hanya ingin bertanya, Pak.” kata Taeyeon mewakili. “Apakah ... gerbang itu selalu ditutup? Ini masih pukul tiga sore. Seharusnya gerbang itu tidak ditutup, karena ini adalah dorm.”
“Mianhae, Bapak juga tidak tahu. Setiap pukul tiga sore, gerbang dorm ini selalu ditutup dan saat itulah terdengar suara aneh.”
“Biasanya dibuka lagi pukul berapa?”
“Pukul delapan malam.”
“OMO! Kita harus menunggu lama sekali, Eon.” keluh Yoona.
“Kalian tidak apa menunggu di rumah Bapak. Anak Bapak juga seharusnya di dorm, tapi karena sakit dia ada di rumah,”
Member SNSD tersenyum. “Arraseo. Kapan kami menuju rumah Bapak? Sekarang?” tanya Seohyun.
“Ya! Sekarang,” kata Bapak itu.
“Dagangan Bapak?” tanya Sica.
“Tentu Bapak bawa pulang juga.”
~~>SKIP
Di rumah pedagang kaki lima yang sangat sederhana ...
“Annyeong!” kata Sunny pada anak pedagang kaki lima. “Kamu murid Ghostamryn Dorm?”
“Ah, ne.” kata anak itu. “Dorm itu sangat menyeramkan.”
“Tunggu! Siapa namamu?” tanya Hyoyeon.
“Shin Ah Ra. Panggil Ahra.” kata anak itu. “Aku sangat tidak betah berada di Ghostamryn Dorm!”
“Wae?” tanya Seohyun.
“Terkadang aku mencium bau kemenyan,” kata Ahra. “Dan, ada yang lebih parah ...,”
~~~>Flash Back
“Sepertinya barangku tertinggal di ruang kesenian,” kata teman Ahra, Liyoung.
“Kamu sih, ceroboh !” balas Ahra. “Ambil sendiri ne, ruangnya dekat kan?”
Liyoung segera menuju ruang kesenian. Dia melihat Miss Fayeon, teacher kesenian, sedang memakan daging mentah. “Menjijikkan,” pikir Liyoung dalam hati dan membuka pintu ruang kesenian. “Miss, sedang apa?” tanya Liyoung sambil tersenyum ramah meski hatinya curiga. Miss Fayeon menatap Liyoung dalam-dalam dan ...
~~>Ahra POV
“TOLOOONG!!!” Terdengar suara teriakan dari ruang kesenian. Tunggu, itu teriakan Liyoung! Kenapa dia berteriak? Apa yang terjadi dengan Im Li Young?
Aku mengintip ruang kesenian melalui kaca di pintu ruang kesenian. OMO! Liyoung diikat oleh Miss Fayeon! Miss Fayeon membawa pisau dan ... apakah beliau ingin membunuh Liyoung?
“Tolong!!!” teriak Liyoung.
“Kau pikir akan ada yang menolongmu? Kau sudah mengetahui rahasia-ku. Sekarang kau harus membalasnya!” kata Miss Fayeon.
“Aku janji tidak akan menyebarkan—“ Belum selesai Liyoung berkata, pisau yang tajam itu menusuk perutnya. Aneh! Miss Fayeon memakan Liyoung!
Aku ingin berteriak, tapi ... tidak! Pasti Miss Fayeon akan membunuhku! Aku menuju taman dorm dengan takut. Sekarang, aku tahu—Miss Fayeon bukan manusia!
~~>Ahra POV End
~~>Flash Back End
“Kejam,” komentar Sooyoung.
“Ahra, apakah kau tahu apa alasan pintu gerbang ditutup saat pukul tiga sore sampai delapan malam?” tanya Seohyun.
Ahra menggeleng. “Saat pukul itulah aku mencium bau busuk.” kata Ahra.
“Apakah kita jadi menginap di Ghostamryn Dorm?” tanya Sunny khawatir.
“Iya. Aku tahu kalian tidak mau, tapi ...,” kata Taeyeon. “Kita sudah mengontrak. Tidak bisa dicabut lagi ...,”
“Arraseo,” Member SNSD tertunduk lesu.
~~>SKIP
Saat pukul delapan malam ...
“Kami ke Ghostamryn Dorm dulu,” pamit Member SNSD pada keluarga Ahra.
“Hati-hati, apalagi dengan Miss Fayeon.” kata Ahra.
“Ne.” ucap Yuri.
~~>SKIP
Di dalam Ghostamryn Dorm ...
“Kalian yang menginap di sini?” tanya seseorang. “Kalian disuruh berada di room 013.” Dia memberi kunci room 013 yang sudah tua.
“Gomawo.”
Orang tadi mengikkuti Member SNSD. SNSD mencoba membuka room 013, tapi tidak bisa.
“Oh, m ... mian. Pintu kamarnya memang sudah tua. Pindah saja di room 014,” Orang itu memberi kunci room 014.
“Orang ini niat atau tidak, sih, ngasih kunci room 013 sebenarnya?” pikir Sica dalam hati.
Member SNSD membuka pintu room 014. Tampak ada remaja yang sebaya dengan SNSD di sana.
“Annyeong?” tanya remaja yeoja itu. “Murid baru?”
“Hanya meginap.” kata Taeyeon samil meletakkan koper. “Ini kamarmu?” tanya Taeyeon.
“Tentu saja!” kata yeoja itu.
“Kita sekamar!” kata Hyoyeon. “Siapa namamu?”
“Shin Ha Sun imnida. Panggil ‘Ha’.” kata yeoja itu. “Kalian?’ lanjutnya.
Haah, disuruh manggil ‘Ha’? pikir Member SNSD dalam hati dengan bingung.
“Yuri imnida.”
“Sica imnida.”
“Taeyeon imnida.”
“Hyoyeon imnida.”
“Seohyun imnida.”
“Sooyounng imnida.”
“Sunny imnida.”
“Yoona imnida.”
“Apa kau sering mendengar bunyi aneh? Melihat guru kanibal? Apa kau sering melihat penampakan? Apa sering kau mencium bau kemenyan?” Ke-kepo-an Taeyeon kambuh.
“Kau sebenarnya menanyakan apa? Aku bingung.” Kata Ha dengan wajah bingung.
Gubrak!
Ha melihat arloji-nya. “Aku ada janji sekarang. Pai pai!” Ha hilang seperti ditelan angin. Member SNSD bengong.
“Apa yang kulihat barusan?”
~~>SKIP
Member SNSD menata barang dan ... apa yang terjadi? Seohyun menemukan buku tua yang lapuk.
“Eon!!! Kemari, ada buku misterius!” kata Seohyun.
Member SNSD menghampiri Seohyun. Yoona meraba (untuk apa? O.o) buku tua itu. “Dimana kau menemukannya?” tanya Fany pada Seohyun.
“Di kolong tempat tidur milik Ha.” jawab Seohyun. “Wae dia menyimpan buku ini? Ini sudah sangat tua.”
“Ya sudah, ayo dibuka!” Member SNSD membuka halaman pertama.
Isinya:
“Barangsiapa yang membaca buku ini harus bertanggung jawab. Mantra telah mengalir ketubuh pembaca. Jika dibaca bersama, berarti mantra mengalir ke salah satu pembaca.”
“Barangsiapa yang membaca buku ini harus bertanggung jawab. Mantra telah mengalir ketubuh pembaca. Jika dibaca bersama, berarti mantra mengalir ke salah satu pembaca.”
“Apa ini? Tidak masuk akal!” protes Sooyoung.
Member SNSD melanjutkan membaca halaman kedua yang membuat mereka tambah bingung.
Isinya:
“Yang mendapat mantra harus membacakan isi halaman ketiga (ke tempat Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn dibunuh) saat tanggal satu Juli sebelum pukul delapan malam. Jangan buka pintu gerbang dari pukul tiga sore sampai delapan malam karena saat pukul itulah tidak ada yang menolong Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn sehingga mayatnya membusuk.”
“Yang mendapat mantra harus membacakan isi halaman ketiga (ke tempat Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn dibunuh) saat tanggal satu Juli sebelum pukul delapan malam. Jangan buka pintu gerbang dari pukul tiga sore sampai delapan malam karena saat pukul itulah tidak ada yang menolong Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn sehingga mayatnya membusuk.”
“Tunggu! Maksudnya?” pikir Hyoyeon.
“Mr. Ghostam? Mrs. Ryn? Kalau digabung menjadi—“
“GHOSTAMRYN!”
“Apa-apaan ini? Aku tidak paham!”
“Kalian saja yang tidak tahu ceritanya.” Member SNSD menoleh ke belakang. Ternyata yang berbicara adalah Ha!
“Sudah selesai janjiannya?” tanya Sunny pada Ha.
“Sudah.”
“Tolong jelaskan maksud buku ini.” pinta Taeyeon.
“Dulu ini adalah rumah yang sangat besar. Karena besar, terjadilah sebuah dorm,” kata Ha.
“Bukan itu maksudku,”
“Arraseo,” kata Ha. “Dulu ini sebuah rumah yang dihuni Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn. Ternyata mereka berhutang dalam jumlah besar untuk membangun rumah ini. Mereka dibunuh oleh penagih hutang saat itu pukul tiga sore. Tidak ada yang mengetahui bahwa mereka meninggal sehingga mayatnya membusuk. Pukul delapan malam, mereka menemukan mayat Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn.”
“Lalu?”
“Pada setiap tanggal satu Juli pukul delapan malam, mereka dibangunkan menjadi ... zombie.”
“Maksudnya ‘dibangunkan’?”
“Dihidupkan kembali karena mereka dendam pada penagih hutang yang kejam.”
“Cara mencegah mereka dibangunkan?”
“Membacakan halaman isi ketiga di tempat mereka di bunuh sebelum pukul delapan malam saat tanggal satu Juli. Aku bertahun-tahun melakukannya karena terkena mantra buku ini. Sekarang mantra itu berpindah pada salah satu dari kalian.”
“Tunggu! Apa kau tidak bisa terkena mantra untuk kedua kalinya?”
“Tidak.”
“...”
“Hanya orang yang terkena mantra itu yang bisa mencegah Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn. Entah siapa di antara kalian yang mendapat mantra.”
Member SNSD berpandangan. “Apa akibatnya jika mereka ‘bangun’ kembali?”
“Mungkin agak aneh bagi kalian. Mereka bisa mengeluarkan cairan dan yang terkena menjadi zombie pemakan manusia. Aku dulu pernah lupa membacakannya. Miss Fayeon terkena cairannya. Supaya mereka ‘tidur’ kembali, harus ada yang mengorbankan nyawa.
“Aku harap bukan aku yang terkena mantra itu.”
“Aku punya firasat siapa yang mendapat mantra itu.”
“...”
“Sooyoung, Sica, atau Taeyeon.”
“Aniyo!!!”
Biar kuberitahu. Tempat Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn dibunuh adalah ..., kamar 013.”
~~>Ha POV
Aku harap mereka tidak kaget mendengar penjelasanku. Aku tahu siapa yang mendapat mantra, tapi aku tidak mau memberitahu.
Tapi seharusnya aku memberitahu, kan? Dasar.
“Arraseo.” Kataku sambil berdiri. “M ... mianhae. Yang mendapat mantra adalah Sica.
Sica bengong. Kuharap tidak ada serangga di sekeliling Sica!
~~>Ha POV End
“Tunggu, sekarang 30 Juni, kan?” pikir Sooyoung. “Berarti, besok, Sica ...,”
~~>SKIP
Keesokan harinya, pukul tiga sore ...
“Aku boleh membacanya, kan?” tanya Sica. “Kan, sebelum pukul delapan malam.” lanjutnya. Ha mengangguk.
“Boleh,” Ha bermaksud engambil buku itu, tetapi ... “Hey! Bukunya hilang!”
“Bagaimana ini?”
“ANIYOO!!!”
~~>SKIP
Sampai pukul enam sore, buku itu tidak ada. Bahaya!
“Aniyo. Semua pasti menyalahkanku,” Sica tertunduk lesu.
“Sebentar lagi mereka dibangunkan,” kata Sooyoung.
“Sabar,” pesan Taeyeon.
Pukul 07.45 malam, buku itu ditemukan. “Syukurlah,” kata Ha. “Aku pergi dulu ne!” Ha pun berlalu.
Sica membuka buku itu dan membacanya di depan room 013. “Pada zaman dahulu, hiduplah seorang putri cantik jelita bernama—” Sica bingung. “Hey! Isinya Cuma dongeng!” Sica membalik-balikkan halamannya.
“Mungkin Ha menipu kita,” kata Fany.
“Tidak mungkin Ha menipu kita!” bantah Yuri. “Masuk akal, bukan, biasanya kita dibacakan dongeng supaya tidur.”
“Ne! Masuk akal juga.” tambah Yoona.
Tiba-tiba pintu room 013. Sica melirik arlojinya. Sekarang pukul 08.00 malam! Dan, keluarlah Mr. Ghostam dan Mrs. Ryn yang tanpa kulit, hanya tulang, wajahnya berwarna hijau, tidak memiliki kelopak mata—oke cukup. Mereka berubah menjadi zombie dan akan menyerang siapapun!
“LARI!!!” kata Fany.
Member SNSD berlari sekuat mungkin. “Bagaimana cara memberitahu orang-orang bahwa ada zombie pemakan manusia?” pikir Seohyun.
“Teriak saja!” usul Yuri asal. Usul yang asal!
“HATI-HATI ADA ZOMBIE!!!” teriak Member SNSD. Suasana menjadi gaduh. Member SNSD berlari dan berteriak, “JANGAN SAMPAI TERKENA CAIRAN-NYA!”
Orang-orang banyak sekali yag terkena cairan zombie dan lagsung menjadi zombie pemakan manusia!
Tiba-tiba tangan zombie (tanpa kulit) Mr. Ghostam mencengkeram lengan Sica dan Sica terjatuh.
Gedebuk!
~~>SKIP
“Apa aku sudah mati?” pikir Sica. Aneh, dia sekarang berada di dalam ruangan kosong—tidak ada siapapun, termasuk zombie.
“Kau belum mati.” Ada suara samar-samar.
“Dimana kau?” tanya Sica takut.
“Aku tidak di sini. Wajah tidak perlu. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu adamu yang sangat penting.”
“Siapa namamu?” tanya Sica lagi.
“Jangan takut, Aku Im Li Young.”
“Im Li Young? Liyoung?” Sica pertama kali mendengar kata “Im Li Young” atau “Liyoung” dari Ahra.
“Mengapa kau mengetahui namaku?”
“Temanku bercerita tentangmu.”
“Sudahlah. Itu tidak penting. Aku hanya ingin memberitahumu cara supaya zombie itu hancur dan orang-orang kembali normal tanpa harus mengorbankan satu nyawa. Jika zombie hancur, semua orang kembali normal.”
“Cara menghancurkannya?”
“Intinya di kepala. Tembak kepalanya.”
“Darimana aku mendapatkan pistol?”
“Dari laci room 014, room-mu sendiri. Ada pistol milik Ha.”
“T ... t ... tapi ...,”
“Hanya kau yang bisa! Kau yang mendapatkan mantra itu!”
“Íya, sih. Tapi ...,”
“Caranya ada dua; mengorbankan salah satu nyawa dan membunuh zombie. Milih mana, hah?”
Sica berdiri. “Arraseo! Aku akan membunuh zombie itu.
Gomawo!”
~~>SKIP
“SICA!” teriak Fany pada Sica. Sica dikerubungi zombie!
“Hah? Apa tadi alam bawah sadarku?” pikir Sica dalam hati. Sica terkena cairan zombie, tapi ... mustahil! Sica tetap menjadi manusia.
“Jadi, cairan itu tidak mempan padaku. Aku harus membunuh mereka!” Sica bangkit dan memukul zombie. Sica menuju room 014.
“Pistol ... mana pistol ...,” Sica membuka semua laci dan menemukan pistol. “Aha!” Zombie yang berusaha masuk ke room 014 ditembak oleh Sica. “Tidak penting. Yang penting adalah tembak Mr. Ghostam dan Mr. Ryn ...,”
Sica keluar room 014. “Kalian semua, pergilah! Biar aku membunuh zombie nakal ini.” teriaknya pada semua orang.
“Jika kau terkena cairan?” tanya Sooyoung.
“Cairan itu tidak mempan bagiku,” kata Sica. “Pergi dan selamatkan nyawa kalian!!!” teriaknya menggema.
Semua orang berlarian, kecuali Sica. Sica ragu menarik pelatuk, tapi ... apa salahnya mencoba?
~~>Sica POV
Aku menarik pelatuk pistol milik Ha. Oh, tidak, bukannnya terkena kepala zombie, yang terkena malah lengan zombie!
“Dor ... dor ... dor ...,” Aku berhasil menembak kepala Mrs. Ryn dengan susah payah! Hebat!
“Dor ... dor ... dor ...,” Aduh, kenapa tembakanku meleset terus? Bahaya, kan, kalau peluru-nya habis!
Yang aku takutkan terjadi. Peluru-nya habis! Apa yang harus aku lakukan?
“Intinya di kepala.” Ucapan ‘arwah’ Liyoung terngianng di kepalaku. Aku mengambil sapu dan memukulkannya di kelapa zombie Mr. Ghostam. GAGAL!
“Ini di Ghostamry Dorm, siapa tahu ada benda tajam,” pikirku dalam hati. “Tunggu! Dapur! Pisau!” Aku berlari menuju dapur dan mengambil pisau. “Oh, aniyo ... aku harus melakukan serangan jarak dekat.”
Aku bersembunyi di rak dapur (muat, ya? O.o). Saat meraasa zombie itu mendekat, aku kelur dan menebas kepala Mr. Ghostam. Yeah, Berhasil!
~~>Sica POV End
Keadaan kembali normal. Orang yang menjadi zombie kembali menjadi manusia. Sica di-elu-elu-kan.
“Sica, kau pahlawan!”
~~>SKIP
Keesokan harinya ...
“Sica, kau hebat! Kini tidak ada lagi suara aneh, bau kemenyan, gerbang ditutup, dan ... Miss Fayeon normal kembali!” kata Ha pada Sica. “Kini, mayat itu tidak akan bangun lagi!” lanjutnya.
“Aku diberitahu Liyoung caranya.” kata Sica jujur
.
“Haah?! Liyoung?!” Member SNSD terkejut.
“Haah?! Liyoung?!” Member SNSD terkejut.
“Apapun itu, kau adalah pahlawan dorm ini! Mungkin nama Ghostamryn Dorm perlu diubah menjadi ‘Jessica Jung’ Dorm! Hahaha ...,” tawa Ha mengenggelegar (?).
“Oh ne, mian pistolmu aku pinjam kemarin.” ungkap Sica.
“Oh, gwenchana. Mana pistoolnya?” tanya Ha.
“Itu masalahnya,” jawab Sica, “pistolnya hilang.”
“Apa? Awas ne ...,” Ha mengejar Sica yang sudah berlari dari tadi.
Tanpa mereka sadari, tampak sosok muka hijau tanpa kulit mengawasi mereka.
/// The End ///
Tidak ada komentar:
Posting Komentar